Untuk jangka panjang, minyak mentah masih berada dalam range bearish trend (weekly), dimana saat ini masih terjadi koreksi (uptrend) pada time frame daily dan berpotensi tertahan pada resistansi EMA 200-weekly. Sejak munculnya Covid 19 yang mengakibatkan terjadinya lockdown di seluruh dunia, terjadi penurunan permintaan minyak mentah dan terjadi trend bearish yang sangat tajam pada harga minyak mentah, namun adanya harapan vaksin yang akan di release pada akhir tahun 2020, permintaan minyak mentah bertambah dan saat ini harga berpotensi menguji resistansinya pada EMA 200 weekly/retracement 50% ($ 51.79/barrel) namun rentan untuk kembali melanjutkan bearish trend pada time frame weekly.
Salah satu pemicu harga minyak berada dalam trend bearish dalam jangka panjang adalah berkembangnya penggunaan kendaraan listrik dan pesatnya infrastruktur untuk mendukung energy supply dari kendaraan listrik ini. Dalam short term correction - vaksin merupakan game changer yang akan membuat harga minyak mentah menguji resistansi pada area tripple top ($ 66.04/barrel) yang mungkin terjadi tahun depan (June/July 21) namun setelah itu jika gagal menembus area triple top ini ($ 66.04/barrel), potensi minyak mentah terjatuh kembali dan menguji support pada harga $ 24.72/barrel bisa terjadi, dan apa pemicunya ? wait & see...
Technical IndicatorsTrend Analysis

Feragatname