1. Triple Tops (Puncak Tiga Kali): Pola ini menandakan level resistensi yang telah dicoba dan gagal ditembus oleh harga saham sebanyak tiga kali, mengindikasikan bearish atau negatif terhadap saham tersebut.

  2. Breakdown (Penurunan): Harga telah jatuh di bawah level dukungan dari kisaran perdagangan yang terbentuk setelah triple tops, menunjukkan kelanjutan dari tren bearish.

    Trading Range (Kisaran Perdagangan): Setelah penurunan, saham telah diperdagangkan dalam kisaran harga tertentu, menunjukkan konsolidasi tanpa adanya tren yang jelas.

  3. Harami: Ini adalah pola candlestick yang menunjukkan kemungkinan pembalikan atau penundaan dalam tren penurunan, karena menunjukkan ketidakpastian di antara investor.

  4. Earnings per Share (EPS) atau Laba per Saham: EPS untuk Q3 dicatat sebagai yang tertinggi di tahun 2023, yang bisa menjadi tanda positif bagi profitabilitas perusahaan.

  5. Perubahan Penjualan dan EPS (%Chg): Terdapat fluktuasi dalam penjualan dan EPS selama beberapa kuartal, menunjukkan ketidakkonsistenan dalam kinerja keuangan perusahaan.

  6. Volume: Volume tampaknya cukup stabil tanpa lonjakan signifikan, yang sering menandakan kurangnya aktivitas atau minat investor besar terhadap saham tersebut selama periode yang ditampilkan.

  7. Total Pendapatan: Ada tren penurunan sedikit dalam total pendapatan selama beberapa kuartal terakhir, yang bisa menjadi kekhawatiran untuk pertumbuhan jangka panjang.


Katalis
anlık görüntü

  1. Fluktuasi Suku Bunga: Grafik menunjukkan adanya fluktuasi suku bunga yang ditetapkan oleh bank sentral Indonesia, dengan tren penurunan dari waktu ke waktu.

  2. Trend Inflasi: Inflasi, yang diwakili oleh garis oranye, juga menunjukkan fluktuasi dengan beberapa puncak dan lembah, dan tren yang lebih stabil atau menurun dalam beberapa tahun terakhir.

  3. Hubungan Suku Bunga dan Inflasi: Secara umum, bank sentral mungkin menaikkan suku bunga untuk menahan inflasi tinggi dan sebaliknya. Dalam grafik, ada periode di mana suku bunga dan inflasi bergerak bersamaan, dan periode lain di mana mereka bergerak berlawanan, menunjukkan tindakan kebijakan untuk menyeimbangkan ekonomi.Saat ini inflasi sudah turun sehingga terdapat kemungkinan suku bunga akan diturunkan tahun ini.

  4. Dampak terhadap TBIG: Sebagai perusahaan yang beroperasi di Indonesia, TBIG mungkin dipengaruhi oleh perubahan suku bunga karena:

    Biaya Bunga: Jika TBIG memiliki utang, suku bunga yang lebih rendah bisa mengurangi biaya bunga, yang dapat meningkatkan laba bersih dan potensi EPS.
    Investasi dan Konsumsi: Suku bunga yang lebih rendah biasanya mendorong investasi dan konsumsi, yang bisa meningkatkan pendapatan perusahaan seperti TBIG.


Mengingat belum adanya peningkatan volume yang signifikan, maka pembelian TBIG akan dilakukan jika harga sudah break dari 2080.
Fundamental AnalysisTrend Analysis

Aynı zamanda::

İlgili yayınlar

Feragatname