Crossover biasanya adalah istilah yang dipakai pada indikator momentum seperti MACD atau Stochastic atau indikator yang terdiri dari dua garis dimana dua garis tersebut saling memotong.
Prinsip crossover akan digunakan untuk mengantisipasi pergerakan IHSG kedepan dimana crossover akan menggunakan dua garis: Inflasi (merah) dan suku bunga Indonesia (biru).
Crossover yang dimaksud adalah saat garis merah memotong kebawah garis biru atau saat inflasi lebih rendah dari suku bunga.
Pada chart di atas ada 4 area yang ditandai :A,B, C dan D yang dimulai dari tahun 2008 saat terjadi krisis finansial global: A. Disini terjadi crossover pertama, area lingkaran 1. Garis merah mulai memotong garis biru atau dengan kata lain inflasi berada dibawah suku bunga. Setelah itu IHSG kemudian mengalami rally. B. Di area ini terjadi crossover di lingkaran 2 dimana setelah crossover antara suku bunga dan inflasi, IHSG mengalami rally. C dan D jua terjadi crossover lagi yang juga diikuti oleh rally. Di area ini cross belum terjadi dan baru terlihat akan mulai terjadi. Perhatikan garis merah yang hendak memotong garis biru.
Kesimpulan: Dari 4 kali terjadinya crossover inflasi dan suku bunga, IHSG kemudian mengalami rally. Jika kedepannya crossover terjadi, dimana suku bunga berada dibawah inflasi, maka IHSG berpotensi untuk mengalami rally.
Namun ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan yang mungkin saja membuat inflasi naik bukannya turun:
Libur nataru dimana konsumsi masyarakat kemungkinan meningkat yang berdampak pada kenaikan permintaan.
China menghentikan masa karantinanya dimana ini berpotensi menaikkan harga komoditas yang cukup berpengaruh terhadap inflasi.
Dan beberapa faktor lain yang belum terpikirkan tapi mampu memberikan dampak signifikan yang biasanya disebut dengan “Black Swan”
Namun jika inflasi kemudian kembali naik, maka ini bisa menjadi katalis negatif bagi IHSG dimana IHSG berpotensi melanjutkan penurunannya
Analisa ini adalah antisipasi bukan prediksi.
Pada dasarnya teknikal analisis mempunya 3 fungsi:
Prediksi
Visualisasi
Antisipasi
Tulisan ini lebih menekankan pada fungsi no 2 dan 3.
Logika di balik crossover suku bunga inflasi. Logika di balik crossover ini sebenarnya sederhana. Jika inflasi sudah mulai turun di level yang dirasa cukup, kenaikan suku bunga kemungkinan akan dihentikan atau diturunkan.
Penurunan atau tidak naiknya suku bunga ini lah yang menjadi katalis positif bagi bursa saham.
Kami dari Tradingview mengucapkan selamat Tahun Baru 2023. Semoga tahun 2023 menjadi tahun yang lebih baik bagi anda dan keluarga.
“Health is the best investment”
Not
BBM turun.Ini bisa menjadi salah satu faktor yang cukup kuat untuk menurunkan inflasi
Bilgiler ve yayınlar, TradingView tarafından sağlanan veya onaylanan finansal, yatırım, işlem veya diğer türden tavsiye veya tavsiyeler anlamına gelmez ve teşkil etmez. Kullanım Şartları'nda daha fazlasını okuyun.